Senin, 18 Juni 2012

Budaya Carok Madura


Budaya Carok Di Pulau Madura - Carok adalah tradisi pembunuhan karena alasan tertentu yang berkaitan dengan harga diri dan kemudian diikuti oleh antar kelompok atau antar-klan menggunakan senjata (biasanya celurit).

Tidak ada peraturan resmi dalam pertarungan ini karena carok merupakan tindakan yang dianggap negatif dan kriminal dan ilegal. Ini adalah bagaimana orang Madura dalam mempertahankan harga diri dan “keluar” dari masalah yang rumit.

Biasanya, “carok” adalah cara terakhir oleh masyarakat Madura dalam memecahkan masalah. Carok biasanya terjadi ketika masalah datang yang menyangkut kehormatan / kebanggaan bagi orang-orang Madura (sebagian besar disebabkan ketidaksetiaan dan martabat / kehormatan keluarga)

Banyak yang menganggap carok adalah tindakan keji dan bertentangan dengan ajaran agama meskipun orang Madura sendiri kental dengan agama Islam secara umum, namun, secara individu, banyak yang masih memegang tradisi carok.

Kata carok sendiri berasal dari bahasa Madura yang berarti ‘bertarung dengan kehormatan’.

Demikian penjelasan tentang Budaya Carok Di Pulau Madura

On the island of Madura Carok culture - is a tradition Carok murder for any reason related to self-esteem and then followed by inter-group or inter-clan use a weapon (usually sickles).

There are no formal rules in this fight because carok an act that is considered negative and the criminal and illegal. This is how the Madurese in maintaining self-esteem and "out" of the problem.

Typically, the "duel" is a last resort by the Madurese community in solving the problem. Carok usually occurs when a problem comes regarding honor / pride for Madurese (mainly due to infidelity and dignity / honor of the family)

Many consider carok is abominable act and contrary to the teachings of religion even if the Madura itself steeped in Islamic religion in general, but, individually, many of which still holds the tradition carok.

Carok word itself comes from Madura, which means 'fighting with honor'.

Thus the explanation of the Cultural Carok On the island of Madura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar