Warung Amboina
(Sayang nih,
waktu ngambil gambar, Warungnya lagi tutup)
Sebelum ada Bebek Sinjay,
dan jauh hari sebelum ada Suramadu,
Warung Amboina sangat kesohor di Bangkalan. Warung ini terletak di
pusat kota Bangkalan, bersebelahan dengan Masjid Agung
Bangkalan. Sangat mudah untuk mencarinya,
hanya menuju pusat kota Bangkalan, ke arah Masjid Agung
Bangkalan, dan kurang lebih 20 M ke utara dari Masjid Agung
Bangkalan, disitulah tempatnya.
Saya mengenalnya sejak waktu SD, hampir 30
tahun yang silam, dan Warung Amboina sangatlah konsisten.
Warungnya sama sekali tidak ada perubahan,
kursi jadul, meja-meja yang juga jadul, kasir dan
dan bagian pesan yang sama orangnya (saya heran juga,
perasaan wajahnya dari dulu juga ya udah kayak
gitu!, hehehe), juga menunya. Rasanyapun sama
sekali tidak berubah, nyaman onggu, alias
maknyus, hehehe..
Menu
andalan Amboina adalah Nasi Petis, atau nasi Campur.
Kemudian ada menu lain yaitu Soto Madura dan Rawon.
Semua masakan serba daging,
tidak ada selembarpun sayuran, hehehe.
Saya
biasanya pesan menu andalannya, Nasi Petis.
Gak tahu kenapa dinamakan nasi petis,
mungkin ada unsur petis yang
dimasukkan dalam bumbunya. Daging yang dibumbu kayak opor,
terus kemudian ada jerohan limpa atau hati, dan
telor. Masing-masing ada kuah bumbunya, hampir sama
seperti masakan Padang yang
memadukan banyak kuah bumbu.
Kalau Soto
Maduranya, lebih ngeri lagi, full jerohan dan lemak.
Bagi penggila jerohan, disinilah tempatnya,
tapi bagi yang menghindari makanan kolesterol,
Rumah Makan ini lebih baik dijauhi, hehehe.
Oya, sama
seperti di Sinjay,
begitu datang kita langsung pesan kepada seorang pria berpeci,
kemudian dia menuliskannya dengan kapur di meja depannya,
sambil berteriak kepada bagian dapur menyampaikan pesanan kita.
Setelah pesanan datang, kita makan dan baru bayar, ke
pria berpeci tadi. So unique and traditional.
Harga perporsi untuk Nasi
Petis, Soto maupun Rawon sama, yaitu Rp. 12.000,- (mudah-mudahan belum naik!),
kalau masalah rasa, saya jamin deh!
Amboina stalls
(Love ya, when ngambil images, close the stall again)
Before there Sinjay Duck, and well before there Suramadu, Public Amboina very famous in Bangkalan. This shop is located in downtown Bangkalan, adjacent to the Great Mosque Bangkalan. It's easy to find, only to downtown Bangkalan, in the direction of the Grand Mosque Bangkalan, and about 20 M to the north of the Great Mosque of Bangkalan, that is where his place.
I knew him since elementary school time, almost 30 years ago, and Public Amboina is consistent. Stall there is absolutely no change, old school chairs, tables are also old school, and the cashier and the person the same message (I wonder, too, feeling his face from the first well it already like that!, Hehehe), also the menu. Rasanyapun not changed at all, comfortable onggu, alias maknyus, hehehe ..
The mainstay of Amboina is Petis rice, or rice mix. Then there is another menu that is Soto Madura and Rawon. All-round cooking meat, no vegetables selembarpun, hehehe.
I usually flagship messaging menu, Rice Petis. Do not know why so-called rice paste, there may be elements included in the marinade paste. Dibumbu meat like opportunistic, continue then there jerohan spleen or liver, and eggs. Each has different marinade sauce, almost like Padang cuisine that combines many spices gravy.
If Soto Maduranya, more horror again, full bowel and fat. For jerohan enthusiast, this is the place, but for those who avoid cholesterol food, Eating is better avoided, hehehe.
Anyway, just like in Sinjay, so we came straight to a man berpeci message, then he wrote with chalk on the table before him, crying out to the kitchen delivered our orders. Once the order comes, we eat and the new pay, the man berpeci earlier. So unique and traditional.
Perporsi prices for rice Petis, Soto and Rawon same, namely Rp. 12.000, - (hopefully not go up!), If the problem feeling, I assure you deh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar